Rindu rasanya bisa beriktikaf di Masjid setelah 2 tahun tak bisa melakukannya,maklum waktu itu si bungsu masih baby,jadi ngga tega rasanya kalau dibawa ataupun ditinggal dirumah.Dan Alkhamdulillah Romadhan kali ini saya dengan suami berbagi tugas menjaga si kecil agar bisa sama-sama merasakan nikmatnya beriktikaf di Masjid.bersyukur rumah kami sangat dekat dengan Masjid jadi kami bisa bergantian ke Masjidnya.Ada yang membuat saya sangat bersyukur ketika bisa mengajak si sulung ikut iktikaf semalam,maklum saja untuk orang tua yang sudah paham agama mungkin hal itu sudah biasa,namun untuk remaja seusia anak saya,mungkin mereka lebih memilih untuk tidur dari pada sujud syukur.
jujur perkembangan tehnologi saat ini membuat para orang tua risau akan aqidah akhlaq putra putrinya,meski mereka tinggal satu rumah orang tua tidak bisa mengawasi 24 jam apa yang sedang dilihat dan dilakukan anak-anak dengan gadgednya.kecanggihan tehnologi bak pisau bermata dua bagi mereka.kalau sudah begini siapa lagi yang bisa menjaga mereka,kalau bukan doa dan ajakan kita untuk selalu dekat serta bersandar pada Robb sang pencipta.Dengan mengajak anak-anak kita ke Masjid akan menjadikan hatinya selalu ingat Alloh kapanpun dan dimanapun.bukan hanya orang tuanya yang sholeh,anak-anaknya juga harus sholeh,bukan hanya orang tuanya yang ingin meraih kebaikan seribu bulan,anak-anaknya juga ingin menggapai malam Lailatul Qodar.
Buat si sulung anakku,terimakasih sudah ikut bersama kami menikmati lezatnya iman yang Alloh hidangkan semalam,semoga kita bisa merasakan kembali indahnya iktikaf di Romadhon-Romadhon tahun depan,Aamiin ya Robbalalaamiin.
Semarang,21 Romadhon 1437 H (26 Juni 2016)