Minggu, 16 Oktober 2016

Kisah sepatu high heels

 "Hai,kasihan sekali kamu dipakai si Putri cuma kalau dirumah dan di kamar mandi "ledek si sandal high heels (sandal berhak tinggi) pada si sandal jepit.dengan tersenyum sandal jepitpun menjawab "ngga apa-apa teman paling tidak kan si Putri selalu mencariku dan memakainya setiap sampai dirumah".waduh sombong sekali dia gumam sandal high heels."hai sandal jepit,jangan belagu kamu ya si putri memakaimu itu karena hanya kamu yang pantas dipakai di kamar mandi.lihat saja wajahmu mirip dengan closed hahaha,,,"kali ini sandal jepit hanya terdiam,dalam hatinya ia marah,sebel juga kecewa meratapi nasibnya yang hanya sepasang sandal jepit karet tak ada istimewanya.
Hasil gambar untuk gambar putri cinderella dan sepatu     Tak terasa pagi sudah tiba,ia terbangun oleh sentuhan sepasang kaki lembut seorang anak  manusia.siapa lagi kalau bukan Putri si pemiliknya.dan seperti hari-hari biasa Putri selalu memakai sandal jepit setiap ada dirumah.rupanya sandal jepit itu punya kenangan tersendiri bagi Putri karena sandal itu pemberian nenek Putri ketika pulang dari ibadah haji,walau cuma sandal jepit tapi sandal itu yang dipakai nenek Putri ketika di Mekah sana,Putri ingat betul pesan nenek sebelum akhirnya nenek  pergi untuk selamanya. kalau Putri kangen nenek pakai saja sandal jepit ini,biar kangennya terobati begitu pesan nenek terakhir kalinya ke Putri.sambil mendekap sepasang sandal jepitnya air mata putri tiba2 menetes teringat neneknya.
   "Sudah siang Putri,nanti terlambat lho ke Sekolah" ucap bunda dari luar kamar."iya bun, Putri udah siap koq".segera Putri meletakkan sandal jepit itu ditempatnya lalu pergi ke sekolah.Lagi-lagi sandal high heels mengejek sandal jepit,"hai jelek,kamu tahu nggak nanti sore Putri mau diajak Bundanya ke mall dan pastinya aku yang akan dipakai,bukan kamu.masak ke mall pakai sandal jepit jelek hahaha"
sandal jepit hanya terdiam tak sedikitpun menjawab ejekan sandal high heels,hampir seharian ia terus diledek sandal high heels."ayo jawab aku dong jangan hanya diam sandal jepit"namun tak sedikitpun ia bergeming dalam benaknya percuma saja meladeni ejekan sandal high heels toh si Putri sangat menyayanginya.
   Siang itu pulang sekolah Putri begitu bersemangat karena ingat janji bundanya yang akan mengajaknya jalan-jalan ke Mall,usai makan siang ia istirahat sebentar habis mandi dan sholat ashar Putri segera bersiap untuk pergi.ia mengambil sandal high heels dan memakainya.sesampainya di Mall Putri mengajak bundanya untuk bermain mancing boneka "aduh Put kenapa main ini sih seperti anak kecil aja"kata bunda.dengan santai Putri menjawab"ngga pa-pa dong bun,memangnya hanya anak kecil yang boleh mainan".seloroh Putri.ketika sedang asik bermain tiba-tiba kaki Putri tersandung box  permainan yang ada disebelahnya dan sandal high heels Putri patah.Putri dan Bundanya berusaha memperbaiki sandal high heelsnya tapi tidak berhasil."sepertinya udah ngga bisa dibetulin bun,sandalnya"kata Putri.dengan berusaha menenangkan Putri bunda berkata "ya udah nanti kita beli sandal lagi biar kamu ngga malu, masak dimall ngga pakai sandal".sambil mengeluarkan sesuatu didalam tasnya "ngga usah beli bun,soalnya Putri bawa sandal dari rumah,buat jaga-jaga kalau pakai high heels capai". kata Putri.kemudian keduanya bergegas pulang kerumah.
   Sesampai mereka dirumah Putri langsung masuk kamar dan meletakkan sandal  high heels yang sudah patah itu.lalu menaruh sandal jepit juga disampingnya.dan terjadilah percakapan antara sandal jepit dan sandal high heels."maafkan aku ya sandal jepit,selama ini aku telah menghina dan meremehkanmu"ucapnya."iya kumaafkan sobat,kita memang tidak ada yang sempurna.sudah lupakan saja apa yang telah terjadi kemarin".sandal jepit menjabat tangan sandal high heels."coba saja tadi kalau tidak ada kamu pasti si Putri sudah membuangku ditempat sampah mall.kau memang berhati mulia sandal jepit,sekali lagi maafkan aku ya sobat". didalam kamar itu kini mereka hidup rukun seperti kakak adik.dan betapa bahagianya mereka setelah tahu kalau Putri tidak akan membuang sandal high heels malah memperbaikinya seperti semula.


Semarang,26 Maret 2017




Sabtu, 25 Juni 2016

Menggapai Malam Lailatul Qodar

   Assalamu'alaikum,gimana kabar puasanya hari ini saudaraku?Begitu cepatnya waktu berlalu tak terasa Romadhon sudah disepuluh hari terakhir,dan saya yakin kalau semalam banyak saudara-saudara kita yang tak ingin melewatkan malam ke 21 ini dengan beriktikaf di Masjid.begitu juga dengan saya.
  Rindu rasanya bisa beriktikaf di Masjid setelah 2 tahun tak bisa melakukannya,maklum waktu itu si bungsu masih baby,jadi ngga tega rasanya kalau dibawa ataupun ditinggal dirumah.Dan Alkhamdulillah Romadhan kali ini saya dengan suami berbagi tugas menjaga si kecil agar bisa sama-sama merasakan nikmatnya beriktikaf di Masjid.bersyukur rumah kami sangat dekat dengan Masjid jadi kami bisa bergantian ke Masjidnya.
  Ada yang membuat saya sangat bersyukur ketika bisa mengajak si sulung ikut iktikaf semalam,maklum saja untuk orang tua yang sudah paham agama mungkin hal itu sudah biasa,namun untuk remaja seusia anak saya,mungkin mereka lebih memilih untuk tidur dari pada sujud syukur.
jujur perkembangan tehnologi saat ini membuat para orang tua risau akan aqidah akhlaq putra putrinya,meski mereka tinggal satu rumah orang tua tidak bisa mengawasi 24 jam apa yang sedang dilihat dan dilakukan anak-anak dengan gadgednya.kecanggihan tehnologi bak pisau bermata dua bagi mereka.kalau sudah begini siapa lagi yang bisa menjaga mereka,kalau bukan doa dan ajakan kita untuk selalu dekat serta bersandar pada Robb sang pencipta.Dengan mengajak anak-anak kita ke Masjid akan menjadikan hatinya selalu ingat Alloh kapanpun dan dimanapun.bukan hanya orang tuanya yang sholeh,anak-anaknya juga harus sholeh,bukan hanya orang tuanya yang ingin meraih kebaikan  seribu bulan,anak-anaknya juga ingin menggapai malam Lailatul Qodar.

Buat si sulung anakku,terimakasih sudah ikut bersama kami menikmati lezatnya iman yang Alloh hidangkan semalam,semoga kita bisa merasakan kembali indahnya iktikaf di Romadhon-Romadhon tahun depan,Aamiin ya Robbalalaamiin.


Semarang,21 Romadhon 1437 H (26 Juni 2016)
     
 
 

Sabtu, 04 Juni 2016

Resolusi Romadhon


   Bulan Romadhon segera hadir di tahun ini,alkhamdulillah kita masih dipertemukan dengan bulan suci penuh berkah yang selalu dinantikan kedatangannya oleh seluruh muslim di berbagai negeri.
   Ada yang mengusik dibenak saya setiap kali Romadhon tiba,apalagi coba kalau bukan bermacam-macam agenda kegiatan rutin yang biasa dilakukan oleh kebanyakan orang (termasuk saya hehehe) di bulan puasa yang bersifat  hubud dunya (cinta dunia). Mulai dari ibu-ibunya yang sibuk menyusun dan mengolah menu untuk sahur dan berbuka yang istimewa dari biasanya.mereka lupa kalau puasa itu mengajarkan kita untuk bersifat rendah hati agar bisa merasakan bagaimana rasanya menahan lapar yang biasa dirasakan oleh mereka yang kurang mampu,bukan malah bermewah-mewah dalam mengolah menu.
   lalu lihat saja anak-anaknya,yang sibuk dengan acara ngabuburit dan bukbernya,padahal yang namanya ngabuburit atau je-je-es menjelang berbuka lebih banyak mengajak mereka kepada zina mata,memandang ke bukan muhrimnya yang otomatis bisa mengurangi pahala puasa mereka.lalu mengatas namakan buka bersama (bukber) kadang malah mereka melewatkan sholat maghribnya.ya mungkin tidak semua seperti itu,(mudah2an).
   lalu bagaimana dengan Ayah sebagai kepala keluarga?mereka berusaha kerja ekstra demi mencukupi kebutuhan keluarganya dihari raya.dari mulai baju,sepatu,bahkan kendaraan baru.mereka lupa bahwa masih banyak diluar sana yang menantikan zakat dan sedekah mereka.
   Namanya juga manusia yang hidup dunia,wajar saja kalau kepentingan hidup menjadi prioritas utama.namun alangkah baiknya kalau urusan dunia itu diimbangi dengan urusan akherat.tempat dimana kita kelak akan kekal disana.
   untuk itu mari kita ubah pola pikir kita dalam menyambut bulan Romadhon ini.kalau dari tahun ketahun Romadhon kita berlalu begitu-begitu saja,mulai tahun ini alangkah baiknya kalau kita buat resolusi Romadhon.Sebagai seorang ibu di bulan puasa ini tidak hanya menyiapkan menu untuk santapan jasmani keluarga namun menu santapan rohani juga harus disiapkan,seperti setiap pagi sehabis sholat subuh biasanya minum TEH, karena ini puasa TEHnya diganti dengan "Tadarus Edisi Harian" lalu biar sehat untuk anak-anak ajak minum SUSU (Sedekah Subuh) sambil jalan-jalan pagi anak-anak kita latih  berbagi memberi sedekah pada orang -oarang yang kurang mampu.selain sehat juga melatih empati anak sejak dini.setelah itu habis mandi ajak anak untuk DHUGEM (Dhuha Gembira)walau hanya dua rakaat saja kalau istiqomah luar biasa manfaat dan pahalanya.
menjelang siang sehabis sholat dhuhur usahakan untuk tidur supaya rasa Baper (Bawaanya Laper)kala puasa terhibur.
malam harinya sholat tarawih kalau minggu-minggu pertama dilakukan di Masjid atau Mushola dekat rumah,ada baiknya sesekali ajak keluarga untuk Tarawih keliling (Tarling) ke masjid-Masjid besar seperti kalau di Semarang Masjid Baiturrohman,Masjid Kauman atau Masjid Agung Jawa Tengah.
Di Masjid Agung Jawa Tengah ini kita akan merasakan atmosfer sholat Tarawih serasa di Masjidil Haram karena Imamnya seorang khafizd Qur'an yang akan membaca satu juz setiap hari dalam sholat tarawih.(kebayang kan seolah Imam As-Sudais yang mengimaminya).
  setelah sholat tarawih selesai.menjelang mau tidur jangan lupa berwudhu niatkan untuk sholat Tahajud sebelum sahur.
   Mudah-mudahan puasa  tahun ini nilai amalan ibadah kita bertambah berkah,dan semoga Alloh SWT mempertemukan kita dengan Romadhon-Romadhon yang akan datang,Aamiin.

Mohon maaf tulisan ini tidak bermaksud menggurui hanya sebagai muhasabah untuk diri.
"Selamat Menunaikan Ibadah Puasa bulan Romadhon 1437H"

semarang,4 juni 2016